“ Delapan puluh tahun……….
Selama itu telah kita perjuangkan kemerdekaan Bangsa ini.
Selama itu pula telah kita lakukan berbagai perubahan.
Untuk terus maju…..
Untuk semakin maju….
Janganlah menyerah saat ini.
Teruslah kobarkan jiwa mudamu.
Teruslah berkreasi.
Menggapai segala asa dan tujuan
Demi kemakmuran bangsa Indonesia. “
Puisi tersebut secara tiba tiba ingin sekali aku lontarkan kepada kalian semua hari ini, saat Sumpah Pemuda 80 tahun yang lalu telah dikumandangkan. Tapi sayang seribu sayang, tadi pagi aku coba tanya hampir 50 orang teman tentang bunyi Sumpah Pemuda. Lebih dari 30 orang menjawab:
Kami Putra dan Putri Indonesia mengaku berbangsa satu, bangsa Indonesia
Kami Putra dan Putri Indonesia mengaku bertanah air satu, tanah air Indonesia
Kami Putra dan Putri Indonesia mengaku berbahasa satu, bahasa Indonesia
Mungkin terjadi kesalahpahaman disini, seharusnya bangsa Indonesia menjunjung tinggi bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan, bukannya malah mengakui bahasa Indonesia sebagai satu satunya bahasa di negara ini. Dan lebih parahnya lagi, 30 orang tersebut rata rata sudah menginjak bangku perkuliahan bahkan sudah bekerja. Semoga saja hanya pengucapannya yang salah, tetapi makna yang terkandung dalam ucapannya tidak seperti itu dan mereka tetap memperjuangkan kemakmuran bangsa ini untuk ke depannya.