Pagi ini (Minggu, 29 Januari 2012), sejenak aku menyegarkan pikiran dari berbagai aktivitas di depan komputer Mac dengan berkunjung ke rumah seorang teman (panggilan akrab: Mas Anas) yang berprofesi sebagai seorang guru salah satu SMA Negeri di Surabaya. Ternyata, di rumah tersebut juga ada beberapa orang muridnya yang bergumul di depan sebuah laptop. Usut punya usut, ternyata murid-muridnya tersebut sedang belajar membuat dan mengelola sebuah website.
Kunjungan kali ini dihiasi dengan hujan deras yang tak tentu kapan redanya di luar rumah sementara di dalam banyak sekali obrolan tentang berbagai masalah pendidikan dan teknologi. Beberapa waktu kemudian, datang seorang teman dari Anas yang juga seorang guru dari SMA yang berbeda. Obrolan pun dilanjutkan dengan perkembangan teknologi terkini mengenai Android. Sayangnya, obrolan kali ini hanya dapat dilakukan sebatas teori dikarenakan tak adanya peralatan yang cukup untuk melakukan developing software Android. Obrolan berlanjut hingga tak terasa sudah menjelang sore.
Kunjungan ini masih terus berlanjut sejak tuan rumah mengajak murid-muridnya, temannya dan juga aku untuk mencicipi bakso super dan jumbo di daerah Bungkal. Gerimis tak menghentikan laju motor menuju daerah Bungkal yang tak jauh dari rumah Mas Anas. Masih setengah perjalanan, kami dihentikan oleh banjir yang menutup jalan hingga ketinggian hampir satu ban motor. Akhirnya, setelah mencari jalan lain sampai juga kami di tempat tujuan. Aku juga baru tahu kalau di daerah ini ada warung bakso padahal cukup dekat ternyata dari rumahku di daerah Bringin.
Banjir di Daerah Ngemplak
Depot Sugik
Depot Sugik yang terletak di daerah Bungkal ini menyediakan Bakso dengan ukuran super dan jumbo. Untuk satu porsi bakso ukuran super dibanderol dengan harga Rp. 5.000 dan untuk satu porsi bakso ukuran jumbo Rp. 10.000. Pertama kali melihat ukuran bola bakso di tempat ini, aku cukup terkejut. Ukurannya hampir sama dengan ukuran bola tenis.
Bakso Super ala Depot Sugik
Bakso Super dan Bakso Jumbo
Satu Porsi Bakso Super + Teh Hangat
Ini Murid Pak Anas yang Makan si Jumbo.
Secara umum, seluruh menu yang ada di depot ini sangat enak di lidah dan perut, baik itu makanan maupun minuman. Tetapi berhati – hatilah dengan lebah yang ada. Mungkin gula yang dipakai di depot ini menggunakan gula asli yang mengundang para lebah untuk ikut bergabung di dalam depot. Sebenarnya lebah – lebah ini tidak mengganggu, hanya saya terkadang ikut mencicipi manisnya teh yang ada. Aku juga kemarin sempat mencicipi teh jenis baru di depot ini, Teh Manis cap Tawon yang sampai sekarang pun masih berasa di lidah. hehehe….
Makan Rame-Rame (eh, ada aku).
Makan Rame-Rame (Slurp…)
Ini Dia Tersangkanya, Teh Manis cap Tawon
Setelah puas me
nyantap menu di depot Sugik, kami pun pulang dan berpisah di perjalanan. Dan bagiku, itu pertanda harus menyelesaikan pembuatan game yang tadi pagi aku tinggal.
