loader image

Berakhir Pekan di Kota Blitar (Part. 1)

By.

min read

Share

Kali ini saya akan berbagi cerita mengenai sebuah kota di jawa timur yang menjadi tujuan trip saya bersama kawan -kawan kantor selama dua hari di akhir pekan beberapa waktu yang lalu. Sebuah kota dimana salah satu pejuang kemerdekaan dan presiden pertama negara ini dimakamkan. Yap, beberapa waktu yang lalu kami berkunjung dan mengeksplorasi keindahan kota Blitar. Jika selama ini saya hanya beranggapan bahwa kota Blitar hanya terdapat wisata makam bung karno, maka sekarang saya mengubah total pemikiran itu. Blitar penuh dengan wisata alam yang sangat menarik dan indah sekali untuk dikunjungi.

Stasiun Gubeng
Stasiun Gubeng


Berangkat pagi hari dari Stasiun Gubeng Surabaya, saya dan kawan kawan menggunakan kereta ekonomi panataran – dhoho selama hampir lima jam untuk mencapai kota Blitar. Tiket kereta api ekonomi dengan fasilitas AC ini tidak terlalu mahal, hanya Rp. 15.000,- per orang (Agustus 2017). Sampai di kota Blitar di siang hari, kami langsung berjalan kaki menuju penginapan (Hotel Patria) yang tidak terlalu jauh dari stasiun untuk menaruh barang barang sembari menanti mobil sewaan yang telah kami pesan sebelumnya tiba.

Soto Bok Ireng

Soto Bok Ireng
Soto Bok Ireng

Menggunakan mobil sewaan, kami beramai ramai mencari tempat untuk makan siang. Karena kami semua tidak ada yang mengetahui lokasi makan enak di Blitar, maka warung soto yang terletak tidak terlalu jauh dari stasiun kota Blitar ini menjadi tempat tujuan dadakan karena bingung mau makan siang dimana. Awal saya dihidangkan soto ini oleh ‘bakul’ nya, saya sedikit kecewa karena ternyata porsinya tidak sesuai dengan ekspektasi. Soto Bok Ireng disajikan seperti dawet ponorogo, dengan mangkuk yang tidak terlalu besar. Tetapi, rasa kecewa itu berubah menjadi takjub, karena satu porsi soto ini, sudah dapat mengisi penuh perut saya yang kelaparan dan rasanya, sudah tidak perlu ditanya lagi, eeeenaaaak. Recommended untuk diulangi lagi.

Soto Bok Ireng, Porsi Sedikit tapi Kenyang dan Lezat
Soto Bok Ireng, Porsi Sedikit tapi Kenyang dan Lezat

Makam dan Museum Soekarno

Museum Bung Karno
Museum Bung Karno
Patung Bung Karno
Patung Bung Karno

Kenyang mengisi perut, kami melanjutkan perjalanan menuju Makam Bung Karno yang juga sekaligus menjadi museum sejarah perjuangan. Tempat ini tidak terlalu jauh dari tempat kami makan tadi. Di tempat ini, banyak sekali wisatawan yang berkunjung untuk melakukan tradisi ‘nyekar’. Saya sendiri juga ingin ‘nyekar’ ke makam Bung Karno, tetapi karena di area makam sudah banyak sekali orang yang berkumpul, akhirnya saya batalkan niat saya.

Istana Gebang

Gerbang Istana Gebang
Gerbang Istana Gebang

Istana Gebang merupakan rumah kediaman orang tua Ir. Soekarno. Rumah yang sekarang menjadi museum peninggalan barang barang keluarga Soekarno ini, terletak tidak terlalu jauh dari makam Soekarno. Di depan rumah, terdapat patung Soekarno dan sebuah tiang bendera untuk mengibarkan sangsaka merah putih

Patung Soekarno
Patung Soekarno di depan Istana Gebang

Aturan untuk masuk ke dalam Istana Gebang adalah dengan melepas sepatu dan diharuskan untuk menulis banyak nya rombongan di buku tamu yang telah disediakan di pintu masuk utama. Berada di dalam rumah ini menurut saya cukup sejuk dan sedikit angker. Banyak benda benda jaman dulu yang masih terawat, seperti keris, jam, foto foto, serta tempat tidur lengkap dengan selambunya.

Galih Asem Mburi Pawon
Galih Asem Mburi Pawon
Meja Makan Jaman Dulu
Meja Makan Jaman Dulu
Gamelan Jawa
Gamelan Jawa

Di dalam area Istana Gebang juga terdapat sebuah sanggar yang biasanya dipakai untuk latihan kesenian jawa. Kebetulan, saat saya dan kawan kawan mampir di sini, sedang diadakan latihan gamelan dan karawitan, jadi sayup sayup terdengar alunan musik jawa di tempat ini.

Gedung Kesenian Istana Gebang
Balai Kesenian Istana Gebang

Akhir pekan kali ini sepertinya akan menjadi cerita yang panjang. Masih ada beberapa tempat yang saya dan kawan kawan kunjungi setelah mampir di Istana Gebang. Karena malam ini saya harus menyelesaikan beberapa pekerjaan, maka akan saya ceritakan pada tulisan selanjutnya saja ya. 🙂

Berakhir Pekan di Kota Blitar (Part. 2)