Sekian lama hidup di Surabaya, kota ini telah berkembang dengan sangat pesat menjadi salah satu kota dengan konsep go green dan smart city terbaik di dunia. Selain itu, Surabaya memiliki inovasi transportasi yang beragam. Salah satunya adalah Suroboyo Bus yang merupakan transportasi masal terbaru di Surabaya yang sedang digandrungi oleh masyarakat. Setiap weekend, bus ini selalu ramai dipakai masyarakat untuk sekedar berkeliling kota. Pada weekday, tak jarang pula masyarakat menggunakan bus ini untuk berangkat ke kantor atau kampus.
Untuk dapat menggunakan bus ini, saat ini tidak dapat menggunakan uang tetapi dengan menukarkan sampah botol plastik saat menaiki bus atau dengan menukarkan sampah ke bank sampah yang telah ditunjuk oleh pemerintah dengan kartu setor sampah yang dapat digunakan sebagai tiket bus. Untuk bank sampah sendiri terdapat di beberapa lokasi, salah satunya berada di pintu keluar Terminal Bus Purabaya. Untuk satu tiket sendiri dapat digunakan selama dua jam perjalanan.
Rute Suroboyo bus saat ini menjangkau sisi Utara – Selatan (Bungurasih – sekitaran Jembatan Merah) serta Timur – Barat (UNESA Lidah Wetan – ITS) wilayah Surabaya dimana detailnya seperti dibawah ini:
Saya mencoba menggunakan Suroboyo Bus dari kantor yang berada di kawasan Ahmad Yani menuju Lenmarc Mall beberapa waktu yang lalu. Saya menaiki Suroboyo Bus dari Halte Ubhara. Untungnya, saya tidak perlu menunggu lama karena posisi bus berada tidak jauh dari halte Ubhara. Perjalanan pertama sampai ke tempat transit di halte RS Darmo membutuhkan waktu sekitar 15 – 20 menit. Turun di halte RS Darmo, saya harus menyeberang menuju halte Santa Maria untuk menaiki bus rute UNESA untuk mencapai Lenmarc. Saya menunggu hampir 30 menit kedatangan bus kali ini. Hal ini dikarenakan armada bus untuk rute ini tidak terlalu banyak.
Hal paling mengesankan pada transportasi ini adalah busnya dapat dilacak sedang berada dimana. Jadi masyarakat yang sedang menunggu kapan ada bus yang tiba di halte tidak merasa di PHP karena tidak mengetahui kapan bus akan tiba. Selain itu, di dalam bus terdapat pembagian kursi khusus untuk wanita yang berada di depan, pintu bus yang bersahabat untuk difabel, serta dikelilingi jendela kaca yang sangat luas untuk mengurangi tindak kriminalitas.
Per Januari 2019, armada Suroboyo Bus sudah ditambah beberapa unit untuk jalur Purabaya – Rajawali sehingga mempersingkat waktu menunggu di halte. Sayangnya, untuk jalur Unesa – ITS masih menggunakan hanya 2 unit saja sehingga membutuhkan waktu lebih dari setengah jam untuk menunggu bus lewat di halte halte jalur ini.
Akhir kata, Suroboyo Bus merupakan salah satu transportasi umum murah alternatif bagi temen temen yang bosan membawa kendaraan pribadi ke kantor atau yang sedang bermalas malasan dengan kemacetan. Ciao!