Setelah beberapa waktu menggunakan PC untuk research, menulis, nge game dan urusan pekerjaan, saya memutuskan untuk berpindah menggunakan laptop kembali dikarenakan selama setahun ke depan akan lebih sering berada di luar rumah mengurus sebuah project personal. Keputusan untuk membeli laptop baru Lenovo Ideapad S340 ini bermula dari laptop yang biasa saya pakai menulis tidak dapat memenuhi kebutuhan untuk programming dan desain meskipun daya tahan baterainya masih terbilang cukup baik.
Dikarenakan Ryzen 5 menggunakan GPU jenis shared yang terintegrasi dengan CPUnya, maka bagi saya RAM 8 GB (2GB terpakai untuk GPU) terbilang kecil. Sehingga saya putuskan untuk mengganti RAM DDR4 bawaan dengan yang lebih besar ukurannya. Catatan, RAM pada laptop ini hanya dapat diganti satu keping, sementara satu keping lainnya di solder di motherboard.
Apa yang perlu disiapkan?
Obeng T5 x 40mm
Obeng plus (+) 1.5 x 40mm
Pembuka Casing
Memory RAM DDR 4 8GB
Wadah untuk menempatkan baut baut
Sebelum membongkar laptop, sebaiknya di cek terlebih dahulu apakah laptop dalam posisi shutdown atau belum. Jika belum, shutdown terlebih dahulu sampai benar benar mati.
Untuk membuka laptop ini terbilang cukup mudah, tinggal buka semua baut yang berada di bagian bawah laptop dengan obeng T5 x 40mm. Ingat, bentuk bautnya bintang, jangan sampai salah menggunakan obeng plus (+) jika tidak ingin mengalami baut dol.
Setelah semua baut dilepas, congkel perlahan lahan dari pinggiran dengan penuh perasaan sampai casing belakang dapat dipisahkan dari laptopnya. Jangan terlalu dipaksa nanti ada bagian yang patah anda sedih
Setelah casing belakang berhasil dipisahkan, perhatikan komponennya. RAM berada di tengah tengah motherboard tertutup plat silver yang digunakan sebagai pendingin. Untuk membuka plat tersebut, cukup dengan menariknya ke atas karena hanya tertahan dengan clip di sisi samping. Tarik dengan perlahan hingga terlepas.
Lepas memory RAM dari slotnya. Kemudian pasang memory yang lebih besar pada slot tersebut. Disini saya menggunakan memory merk TEAM dengan spesifikasi DDR4 – 2666 | 8GB.
Pasang kembali laptop dengan mengikuti langkah langkah sebelumnya secara terbalik. Sebelum memasang baut, pastikan laptop dapat dinyalakan dengan normal.
Seperti yang telah kita ketahui, beberapa waktu yang lalu AMD mengenalkan jajaran processor Ryzen milik mereka dimana GPU sudah terintegrasi di dalam CPU unit. Terdapat dua unit, Ryzen 3 2200G dengan GPU Vega 8 serta Ryzen 5 2400G dengan GPU Vega 11. Beberapa waktu yang lalu saya pun memutuskan untuk merakit PC dengan otak Ryzen 5 dan saya puas dalam pemakaian sehari hari.
Salah satu hal yang mengusik perhatian saya adalah AMD mengabarkan pada situs resminya kalau iGPU pada Ryzen 5 dapat dimaksimalkan penggunaannya hingga 2GB. Tetapi ketika saya cek di task manager Windows 10, iGPU hanya menunjukkan size 1GB dan awalnya saya tidak menemukan settingan untuk mengganti size dari iGPU ini.
GPU bawaan dari Ryzen 5 memiliki memory 1G
Ternyata, untuk mengganti size dari iGPU pada processor AMD Ryzen ini terdapat pada BIOS dan memang tidak akan terlihat jika konfigurasi BIOS masih pada konfigurasi bawaan. Untuk dapat mengganti memory GPU, ikuti langkah langkah berikut ini:
Jika komputer masih dalam keadaan menyala, restart komputer anda
Ketika PC restart / dinyalakan tekan tombol Delete untuk dapat masuk ke dalam BIOS. Setiap motherboard memiliki tombol yang berbeda.
Pilih tab Chipset
Tab Chipset pada Motherboard Gigabyte
Set Integrated Graphic to Forces
Change Integrated Graphic to Force
Set UMA mode to UMA Specified
UMA Specified
Set UMA Frame Buffer Size to 2G. Saya menggunakan 2G sebagai dedicated graphic. Sebagai catatan, APU pada Ryzen menggunakan metode UMA ( Unified Memory Architecture). Jadi pastikan maksimum hanya 20% dari total memory yang dipakai sebagai GPU.
Alokasi 2G eksklusif untuk GPU pada Ryzen
Langkah terakhir adalah simpan konfigurasi tersebut dan restart PC.
Total memory GPU pada Task Manager Windows 10
Saat sudah masuk ke dalam Windows 10 atau OS pilihan Anda, maka iGPU akan terganti menjadi 2GB. Untuk mengecek iGPU sudah terganti, buka aplikasi Task Manager (Windows 10) atau Activity Monitor (Ubuntu). Voila!
Beberapa waktu lalu, saya memutuskan untuk membeli sebuah komputer PC sebagai mesin baru daripada membeli sebuah unit laptop generasi terbaru. Ada banyak pertimbangan yang akhirnya membuat saya memutuskan untuk memakai PC sebagai mesin utama dalam pekerjaan saya ke depannya. Hal yang paling utama adalah saya ingin mengurangi intensitas ‘bekerja’ ketika sedang berada di luar ruangan. Selain itu, kali ini saya ingin memakai komputer yang upgradable di seluruh bagian dalam sehingga dapat mendukung pekerjaan dalam jangka waktu 5 – 10 tahun ke depan dengan biaya yang lebih murah dibandingkan membeli laptop baru.
Setelah saya memutuskan berpindah menggunakan PC, ada beberapa hal yang menjadi pemikiran saya selanjutnya yang akan saya jelaskan berikut ini.
Intel vs AMD
Hal inilah yang menjadi pemikiran utama sebelum saya membeli sebuah PC. Apakah saya akan menggunakan processor Intel atau AMD untuk mesin saya selanjutnya. Awalnya, saya ingin tetap menggunakan processor Intel i5 atau Intel i7 generasi Coffee Lake dimana pada saat artikel ini ditulis merupakan processor generasi terbaru dari intel. Akan tetapi, setelah menghitung biaya merakit PC untuk processor intel generasi terbaru yang mana jika ditotal untuk kebutuhan pekerjaan desain dan programming mencapai 15 juta rupiah, maka saya mengurungkan niat menggunakan intel sebagai PC selanjutnya dan berpaling menggunakan processor AMD kali ini.
Intel VS AMD
Processor yang saya pakai untuk PC ini menggunakan AMD Ryzen 5 2400G dimana adalah sebuah APU unit yang memiliki integrated GPU Radeon Vega 11. Artinya, sementara waktu saya tidak perlu membeli GPU yang harganya saat ini melonjak tinggi akibat penggunaannya sudah bergeser menjadi mesin mining bitcoin. Processor ini setara dengan Intel i5 generasi terbaru dengan harga yang jauh lebih murah. Ditambah lagi processor ini sudah support teknologi virtualization sehingga membuat saya mantab untuk berpaling kali ini.
AMD Ryzen 5 Processor
Spesifikasi
Setelah memutuskan menggunakan AMD, saya langsung searching komponen komponen yang diperlukan untuk merakit sebuah PC dengan processor AMD Ryzen. Pada saat saya merakit PC ini, Ryzen 5 2400G baru saja release sehingga sedikit susah mencari motherboard yang compatible dengan processor yang membutuhkan socket AM4 ini.
Motherboard Gigabyte A320M-S2H
Processor AMD Ryzen 5 2400G
Kingston HyperX Fury 2 x 8 GB
HDD Seagate 1 TB
TP-Link TL-WN723N Wireless adapter
Bluetooth Adapter
Asus DVD RW
PCI-e to SATA Adapter (2 x Sata port)
Keyboard Gaming NYK K-06
Casing Ace Power Gaming Edition
3 x CPU Fan 12 cm
Power Supply Ace Power 425 watt
Selain itu, saya menggunakan beberapa device bekas yang saya pakai sebelumnya untuk menghemat biaya. Antara lain:
2 x SSD 256 GB
1 x HDD 1TB
Dual Monitor FHD Resolution
UPS APC 625 watt
Mouse Logitech M331 wireless
Logitech X-50 Bluetooth Speaker
PC Rakitan AMD
SATA Expansion Card
Biaya
Untuk mesin PC dengan spesifikasi seperti yang saya sebutkan tadi, saya mengeluarkan biaya di kisaran 7 juta rupiah. Tentunya, dengan catatan saya tidak mengeluarkan uang untuk membeli SSD dan monitor karena sudah memiliki SSD dan monitor yang dapat saya gunakan kembali.
Setup PC
Setelah semua komponen selesai dirakit, selanjutnya adalah melakukan setup software pada PC ini. Awalnya saya ingin menggunakan Ubuntu, akan tetapi mengingat kompatibilitas dengan Ryzen yang tidak stabil maka saya kembali menggunakan Microsoft. Saya menggunakan Windows 10 Pro Edition (original tentunya) dan saya install pada salah satu SSD yang terpasang pada PC. Hal ini berpengaruh pada kecepatan booting serta kecepatan process berbagai macam aplikasi saat dipakai nanti dibandingkan menginstall Windows 10 pada harddisk konvensional. Untuk software lain serta game, saya install pada SSD lainnya sehingga proses loading aplikasi akan lebih cepat pula. Harddisk saya gunakan untuk menyimpan berbagai macam arsip foto dan video serta arsip dokumen dokumen project yang sedang dikerjakan.
Disk Configuration
Testing Software
Startup Software Booting Windows 10 hanya memerlukan waktu dibawah 5 detik, serta proses login hingga system siap dipakai hanya memerlukan waktu beberapa detik saja. Pada saat startup, system otomatis menjalankan beberapa aplikasi di background, antara lain Docker, Google Drive, Radeon Setting, Fuji PC AutoSave, Logitech Software, SyncBackPro, serta Exif Launcher.
Startup Application
Programming Untuk kebutuhan programming, saya sangat puas dengan kinerja Ryzen. Visual Studio Code terbuka dengan sangat cepat, tidak ada lag saat penggunaan sama sekali, serta compiling docker cukup terbilang sangat lancar. Untuk penggunaan Android Studio yang terbilang sangat berat pun, pada PC ini bisa dibilang, lancar.
Photoshop Tidak usah ditanya lagi, photoshop terbuka kurang dari 5 detik. Biasanya, memerlukan waktu sekitar 10 – 15 detik sampai photoshop siap digunakan. Untuk pemakaian ketika sedang editing dengan ukuran A4 pun, tidak ada lag yang berarti.
Photoshop Launch Screen
Adobe Premiere Editing Video menggunakan Adobe Premiere terbaru sangat lancar. Untuk rendering bisa dibilang so – so yang artinya lebih cepat sedikit dibandingkan ketika saya menggunakan intel i5 sebelumnya. Tetapi untuk generating preview dan editing project cukup lancar tanpa adanya lag yang berarti.
Premiere Launch Screen
Gaming Untuk gaming, game terberat yang saya mainkan mungkin adalah Warframe. Pada settingan High, Warframe dapat dimainkan tanpa lag pada resolusi HD. Pada game lainnya, Cities: Skyline dimana penduduk sudah diatas 50000, terdapat sedikit lag, dan suhu processor meningkat.
Warframe
Cities: Skyline
Rencana Upgrade
Untuk saat ini tidak ada rencana bagi saya untuk melakukan upgrade karena konfigurasi yang saya gunakan pada PC ini sudah lebih dari cukup untuk melakukan pekerjaan pekerjaan programming, desain, serta video editing. Tetapi tidak menutup kemungkinan saya akan menambahkan GPU yang lebih powerful ketika pekerjaan pekerjaan seperti video editing membutuhkan resolusi 4K. Saya juga ada rencana mengganti RAM dengan ukuran 32GB, tidak dalam waktu dekat tentunya.