Puas menjamah kebun jambu biji, kami memutuskan untuk beranjak ke lokasi selanjutnya. Satu persatu peserta keluar dari kebun jambu biji dengan tidak teratur 😀 . Di luar kebun, sebagian peserta mencuci jambu biji yang sudah dipetik untuk langsung dimakan. Saya pun tanpa ba bi bu langsung memutar keran air dan mencuci dua buah jambu biji yang tadi dipetik. Buah ini berasa makin segar setelah diguyur dengan air bersih pegunungan. Jadi makin ngiler ingin segera memakannya. Tanpa dikupas, langsung saya gigit salah satu jambu biji di genggaman saya yang terlihat paling besar dan matang. Saat gigitan ketiga, terlihatlah bagian dalam buah jambu biji yang berwarna kemerahan bercampur dengan biji biji kecilnya. Tapi semakin saya perhatikan, ada yang aneh pada salah satu sisinya. Ada sedikit pergerakan di dalamnya, benda asing yang menggeliat geliat dan berwarna putih. Ya, ternyata ada seekor ulat di dalam buah yang saya makan. Untungnya saya bukan orang yang cepat merasa mual. Akhirnya saya mencari tempat sampah untuk membuang bagian dalam yang terjamah oleh ulat tersebut (sempat dimarahi sama seseorang karena membuang sembarangan), dan lanjut menghabiskan jambu bijinya 😀 (anggap saja tambahan protein hewani). Sayangnya ulat ini tidak sempat terabadikan kamera.
Sebelum berpindah ke lokasi selanjutnya, yaitu kebun apel, kami beristirahat terlebih dahulu di gazebo di dekat kebun jambu biji sambil beberapa dari kami bertanya tentang wahana motorcross. Agak sedikit kecewa ternyata tidak bisa bermain motorcross karena harus reservasi terlebih dahulu untuk pemakaian tempatnya 🙁 . Kami beristirahat beberapa saat untuk memulihkan tenaga setelah menjamah kebun jambu biji (lebay).
Beberapa saat kemudian, perjalanan dilanjut ke kebun apel, jalan kaki lagi doh 🙁 . Lokasi kebun apel berada di tempat yang berseberangan dari kebun jambu biji, artinya kami harus kembali lagi ke spot pembelian tiket, baru melanjutkan perjalanan ke kebun apel. Cukup jauh juga jarak yang ditempuh dengan berjalan kaki. Eh, tapi kemudian di depan pintu gerbang menuju kebun jambu biji temen temen bergerombol, kira kira sedang apa ya?
Teman teman sedang membeli buah strawberry yang dijual di depan pintu gerbang ke kebun jambu biji. Saya juga akhirnya ikut mendekati tempat jualan strawberry untuk melihat lihat dan membeli untuk camilan di rumah. Entah termasuk mahal atau tidak harganya, untuk satu pack buah strawberry dihargai Rp. 10.000,- dan untuk wadah yang lebih besar dihargai Rp. 20.000,-. Kebetulan saya membeli wadah yang besar, isinya sekitar 30 – 40 biji strawberry. Disini dijual pula buah blueberry dengan patokan harga yang hampir sama. Skip skip.
Singkat cerita, kami kembali ke tempat pembelian tiket untuk melanjutkan perjalanan menuju kebun apel. Sebenernya, menuju kebun apel dapat menggunakan kendaraan mirip odong odong (ga tau namanya), tetapi karena selalu penuh akhirnya kami berjalan kaki saja menuju kebun apel. Berbeda dengan jalanan menuju kebun jambu biji yang menanjak, jalanan menuju kebun apel cenderung menurun. Sepanjang perjalanan terlihat dengan jelas pemandangan kebun apel yang akan dituju. Dengan berjalan kaki ternyata hanya ditempuh dalam waktu 10 menit. Hahahaha, dekat ternyata 😀 . Di dekat kebun apel terdapat sebuah menara, sepertinya untuk memantau kondisi kebun. Karena penasaran, aku meminta ijin terlebih dahulu pada pemandu wisata untuk diperbolehkan naik ke atas menara tersebut mengambil beberapa foto.
Saat masuk, ternyata saya baru sadar kalau pohon apel cukup tinggi. Dan buah apel yang matang rata rata berada di ranting yang paling tinggi. Wah, bagaimana nih ambilnya? Semuanya tak kehabisan akal, ada seorang teman sukarela memanjat pohonnya untuk ambil beberapa buah yang kira kira matang. Ada satu teman yang lebih kreatif lagi, Tongsis digunakan untuk meraih buah apel yang berada di atas pohon 😐 .
 Hanya sebentar saja kami berada di dalam kebun ini, karena cukup banyak pengunjungnya sehingga kurang leluasa di dalam kebun. Jadi, setelah semua mendapatkan apel masing masing, kami langsung keluar dari kebun dan istirahat sejenak di depan kebun. Sementara aku, sedari tadi mengincar spot menara di dekat kebun apel untuk mengabadikan panorama tempat ini. Meminjam sebentar kamera anin, saya pun langsung naik ke atas menara pengawas untuk melihat lihat. Mas Ben dan Mas Gan juga ikut naik ke menara untuk melihat lihat. Pemandangannya indah sekali. Dari tempat ini, saya dapat melihat seluruh kebun apel juga landscape kota Batu Malang. Eh, ternyata saya bertemu dengan seorang artis di atas sini, dari grup lawak Patrio, Parto kw 😀 . Oke, langsung saja saya foto foto. Tak lupa pula, saya foto dengan bentuk landscape dengan kamera iPhone.
Oke, puas mengambil gambar di atas menara, kami bertiga turun bergumul bersama rombongan. Jam sudah menunjukkan pukul 11.30 yang menandakan berakhirnya perjalanan di agrowisata kali ini. Sebelum pergi meninggalkan tempat wisata ini, kami menyempatkan diri untuk menukarkan kupon makan roti bakar dan jus jambu biji terlebih dahulu di rumah makan di sebelah Waterpark sambil istirahat sebentar memanjakan perut (kayaknya makan terus daritadi 😀 ). Seperti biasa, tak lupa kami foto untuk kenang kenangan.
Perjalanan kali ini belum usai, masih ada beberapa tempat yang akan kami kunjungi dan skandal skandal yang mencuat, mungkin akan saya ceritakan pada postingan selanjutnya. Sekarang saya makan malam dulu. Stay tune! 😀
(Bersambung…)